Banner 468

Facebook
RSS

Persiapan Sebelum Menikah

Bagi Anda wanita yang mau tahu Persiapan Sebelum Menikah, berikut tipsnya. Salah satu yang tidak kalah penting untuk persiapan menikah adalah gaun pengantin (baca: Tren Gaun Pengantin 2012). Setiap wanita sangat memimpikan pernikahan yang bahagia, tetapi untuk menuju ke arah tersebut Anda harus tahu terlebih dahulu sebelum menjalani bahtera rumah tangga.



Setelah Persiapan Sebelum Menikah sudah mantap, baru lah Anda memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam hubungan cinta Anda. Berikut beberapa hal yang harus diketahui para calon pengantin sebelum menikah, antara lain:
  1. Pandangan pasangan mengenai istri
    Jika Anda adalah wanita karir yang aktif dan sukses, sedangkan pasangan menganggap seorang istri hanya ada di rumah, ini hanya akan menimbulkan konflik. Maka Anda harus memastikan dulu pandangan pasangan Anda mengenai peran seorang istri.

  2. Pandangan pasangan mengenai keluarga
    Pandangan seseorang mengenai keluarga akan sangat berbeda satu sama lain. Jika Anda menganggap sebuah keluarga tak lengkap tanpa kehadiran anak, sedangkan pasangan menganggap sebaliknya, hanya akan menjadi duri dalam rumah tangga Anda kelak.

  3. Kenali cara pasangan menyelesaikan masalah
    Ketika menikah Anda akan memasuki permasalahan baru dan lebih berat. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara pasangan menyelesaikan masalah. Apakah dia emosional, cuek, atau malah memilih untuk diam seribu bahasa.

  4. Ketahui kebiasaan dan sifat buruk pasangan
    Anda harus mengetahui sifat dan kebiasaan buruk calon suami. Jangan sampai hal-hal itu akan menjadi sumber masalah dalam hubungan pernikahan Anda nanti. Anda juga harus berpikir ulang jika pasangan memiliki kebiasaan buruk yang fatal seperti memukul, minum minuman keras serta mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

  5. Kemampuan ekonomi
    Pekerjaan dan karir Anda juga suami akan sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan ekonomi Anda saat menikah nanti. Ada yang bilang tidak selalu melulu soal uang. Tapi secara fakta, kalau kondisi ekonomi buruk saat menikah hanya akan menjadi masalah.

    Nah, itulah beberapa Persiapan Sebelum Menikah yang harus Anda ketahui. Bagi Anda yang sudah menikah, ada baiknya membaca Tips Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga di blog ini. Semoga keluarga Anda harmonis dunia dan akhirat. Amin..

Sumber : menjaga-bumi.blogspot.com
[ Read More ]

Menikah, Harus Siap Jadi Orangtua

Menikah bukan hal yang sulit. Namun, untuk menjadi orangtua, ternyata tidak selalu mudah. Buktinya, banyak pasangan gagal menjadi orangtua yang baik. Tidak mengherankan sekarang banyak seminar tentang keorangtuaan (parenting) yang membahas bagaimana menjadi orangtua yang baik.


Demikian dikatakan Ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Wilayah Aisyiyah Bali Hj. Umi Salamah. Lebih jauh pendidik di Bali ini menyatakan bahwa pembekalan bagi pasangan yang akan melangsungkan perkawinan terutama menyangkut bagaimana menjadi orangtua dalam mendidik anak-anaknya sekarang ini perlu dikembangkan di masyarakat.

"Jika melihat kecenderungan dan perkembangan sekarang, tampaknya pendidikan pranikah yang membekali calon pasangan yang akan menikah perlu dikembangkan," ujarnya

Umi Salamah menilai, saat ini banyak orang yang siap untuk menikah, namun ternyata tidak siap menjadi orangtua. Akibatnya, banyak pasangan yang menunda sampai sekian lama untuk memiliki anak.

Meskipun zaman dulu banyak pasangan yang menikah karena kemauan orangtua, justru mereka lebih siap menjadi orangtua dibanding umumnya pasangan sekarang.

"Mungkin mereka dulu terus dalam bimbingan orangtuanya atau mencontoh bagaimana orangtuanya mendidik anak-anaknya. Dari sanalah mereka belajar dan menjadi matang menjadi orangtua meskipun kadang mereka menikah dalam usia yang relatif muda," papar Umi Salamah.

Banyak pasangan suami istri zaman sekarang, justru melihat yang sebaliknya. Mereka mengaca dari orangtuanya yang sangat sibuk dan tidak sempat mengurus anaknya dengan baik. Sehingga, mereka memandang betapa sulitnya jika memiliki anak, sambung Umi.

Penyebab yang paling mendasar, lanjut Umi Salamah, bekal untuk mengarungi biduk rumah tangga sangat kurang.

"Jangankan keterampilan untuk menjadi orangtua dalam mendidik anak, pemahaman dasar mengenai lembaga perkawinan saja seperti makna dan tujuan perkawinan jangan-jangan banyak tidak tahu. Mereka memandang perkawinan sekadar perubahan status sosial semata," paparnya.

Untuk itu kata Umi Salamah, pemahaman dasar ini semestinya sudah harus didapatkan para remaja yang sudah cukup usianya untuk menikah sedini mungkin.

Sebenarnya, lanjut dia, dalam pelajaran agama Islam di bangku kelas 3 SMA secara umum bab pernikahan hal itu sudah disinggung.

"Kalau gurunya kreatif, sebenarnya bisa saja dikembangkan ke arah pengenalan lebih praktis bagaimana menjadi orangtua yang baik dalam mendidik anak-anak. Toh pada akhirnya mereka juga akan menjadi orangtua," kata Umi Salamah.

Ia menyatakan, pemerintah atau organisasi masyarakat bisa saja membuat format pelatihan atau kursus pranikah bagi pasangan yang akan melangsungkan perkawinan sehingga lebih siap untuk menjadi orangtua.

"Seminar-seminar parenting atau keorangtuaan cukup membantu memberikan tambahan pengetahuan bagi pasangan yang akan menikah maupun yang sudah menikah," ujarnya.

Sementara itu, melalui program Nikah Mubarok Pondok Pesantren Hidayatullah di Bali, sebagaimana disampaikan Humas PP Hidayatullah Bali Ustaz Amrozi, memiliki agenda pembekalan bagi calon mempelai yang akan menikah melalui program Nikah Mubarok Hidayatullah.

Dalam pembekalan ini, kata Amrozi, calon mempelai lebih banyak mendapat pembekalan dalam hal akidah dan tauhid yang sangat dibutuhkan dalam mengarungi mahligai rumah tangga. (ctc)

Sumber : www.hidayatullah.com
[ Read More ]

Tip Praktis Pengambilan Gambar



  1. Cara memegang Kamera Video. Peganglah kamera dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan yang diinginkan – pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga gambar tetap stabil.
  2. Zoom. Hindarkan penggunaan tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
  3. Suara. Perlu diperhatikan mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
  4. Peraturan 10 detik. Peraturan penting dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lamadam hindarkan pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu kondisi sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai 10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama.
  5. Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan tilting (mengambil gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan secukupnya saja bila ingin mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi gambar, atau bila kita sudah berpengalaman sebagai operator film. Bila kita memutuskan untuk melakukan panning, gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa. Ingat selalu aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir pengambilan gambar panning. Selalu lebih baik mengambil banyak gambar statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita ambil akan diedit kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan terlalu lama (antara3-5 detik).
  6. Fokus, Exposure and White Balance (keseimbangan warna) . Periksa selalu fokus dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan ketika kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus – bila kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu lalu kita zoom pada objek lain di kejauhan (contohnya hewan di kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat penting. Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna. Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang sama dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
  7. Tanggal dan Waktu. Jangan pernah memasang tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat film sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan tanggal dan waktu pada layar film tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat yang tertulis dilayar, karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950-tidak menjamin pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam, lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan bukti.
  8. Cutaways (gambar pengisi). Bila kita merekam sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu mengambil gambar yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau sesuatu yang lain untuk memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara kita. Kita lihat contoh lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini akan membuat sebuah film lebih informatif.


Tentang kepala video yang kotor Jika kepala video (bagian kontak dengan kaset) menjadi kotor, merekam dan memainkan dengan normal tidak dapat dilakukan dengan baik. bersihkan kepala video dengan pembersih kepala video digital masukkan pembersihan kepala video ke dalam kamera film, setel ke mode mainkan kaset, dan mainkan selama kurang lebih 20 detik. (Jika Anda tidak menghentikan mode tersebut, maka akan terhenti secara otomatis 30 detik kemudian.) kami menganjurkan agar anda membersihkan kepala video secara teratur. Jika kepala video kotor, muncul indikastor “NEED HEAD CLEANING” saat proses perekaman berlangsung, saat memainkan, beberapa gejala ini akan muncul. muncul pola seperti mozaik atau suara mengalami gangguan. muncul garis horisontal berwarna hitam atau biru. seluruh layar menjadi biru, dan baik gambar maupun suara tidak akan muncul. Jika proses memainkan tidak berfungsi walaupun kepala video telah dibersihkan satu penyebab yang mungkin adalah merekam dengan normal tidak dapat dilakukan karena kepala video kootor saat proses perekaman berlangsung. Bersihkan kembali kepala video dan lakukan rekaman dan mainkan kembali. jika memainkan dengan normal dapat dilakukan, berarti kepala video telah bersih. sebelum merekam acara penting, lakukan rekaman pendahuluanuntuk memastikan proses merekam normal dapat dilakukan dengan baik. Jika kepala video menjadi kotor kembali setelah dibersihkan, masalah mungkin terdapat pada kaset. Jika demikian, coba gunakan kaset lain. Saat memainkan, pada awalnya gambar dan suara akan mengalami gangguan, namun ini bukanlah kerusakan pada kamera film. (Satu penyebab yang mungkin terjadi adalah pemutaran terganggu oleh adanya kotoran atau debu yang menempel pada kepala video. Jenis – jenis pergerakan kamera dalam teknik penyotingan
  • Panning adalah gerakan kamera menyamping. Pann left gerakan ke arah kiri dan pann right gerakan ke arah kanan.
  • Tilting adalah gerakan kamera secara vertical atau atas bawah. Tilt Up gerakan naik dan Tilt Down gerakan turun.
  • Tracking adalah gerakan kamera dengan arah maju dan mundur atau depan belakang, bisa dengan bantuan doly atau rel kereta. Track In gerakan maju kedepan dan Track Out gerakan mundur kebelakang.
  • Crane adalah gerakan kamera meninggi atau merendah.
  • Following adalah gerakan kamera mengikuti objek atau actor.


Cara memegang kamera Perekaman normal
  1. Agar selalu membuka mata Anda pada saat perekaman sehingga Anda dapat melihat tujuan dan apa yang terjadi di sekitar Anda.
  2. Letakkan kamera di bahu kanan dan pegang erat dengan kedua tangan Anda.
  3. Dekatkan penampang mata viewfinder sedekat mungkin dengan mata kanan Anda.
  4. Berdiri dengan tegap dan kaki agak melebar.
  5. Disarankan untuk menggunakan tripod (opsional) untuk menghasilkan gambar stabil jika dimungkinkan.

    Perekaman sudut rendah
    Sesuaikan jarak monitor LCD dengan posisi memegang kamera
  6. Jika kamera tidak dipegang dengan erat dan stabil, gambar dalam monitor LCD tidak dapat dilihat dengan benar.
  7. Tombol mulai sub perekaman/stop dan sub pengaturan zom di depan kamera dapat digunakan untuk perekaman jarak jauh.
    Untuk gambar lebih stabil
  8. Stabilkan kamera dengan menopang siku Anda pada meja atau permukaan horizontal yang stabil lainnya




[ Read More ]

Cara Menaklukkan Mertua yang Galak



Menikah bukan hanya mengikat dua insan manusia, tetapi juga menyatukan dua keluarga. Sehingga seringkali orangtua dari istri atau suami ikut campur dalam kehidupan rumah tangga anaknya. Hal ini dapat memicu konflik tersendiri dalam rumah tangga anaknya. Terlebih lagi jika mertua mempunyai sifat yang galak. Kehadiran mertua terkadang bisa membantu menjaga keutuhan rumah tangga anaknya. Tapi apa jadinya jika ternyata si mertua itu galak. Lalu sebaiknya apa yang harus dilakukan untuk menghadapi mertua yang galak? Berikut ada beberapa cara menaklukan mertua yang galak:
  1. Membantu Pekerjaan Rumah. Terkadang mertua menjadi galak saat melihat menantunya santai-santai tanpa melakukan apa-apa di rumah. Agar mertua tidak marah dengan Anda sebaiknya bangung pagi-pagi dan kerjakanlah pekerjaan rumah misalnya, menyapu atau cuci piring. Entah itu saat mertua ada di rumah kamu atau kamu yang ada di rumah mertua. Pastinya kamu akan disayang mertua.
  2. Ringan Tangan. Ringan tangan ini bukan berarti Anda mudah memukul seseorang, tapi ringan tangan di sini Anda harus lebih peka kepada mertua Anda. Bantulah mertua Anda sebelum mertua meminta bantuan kepada Anda. Terkadang mertua menjadi galak saat mereka melihat menantu yang cuek dan tidak peka saat mertuanya kesusahan. Karenanya tawarkan bantuan sebelum mertua meminta bantuan, ini jauh lebih baik daripada kamu diam saja.
  3. Jangan Pelit Pada Mertua. Apabila Anda mendapatkan bonus dari pekerjaan, tidak ada salahnya jika mengajak mertua bersenang-senang. Atau Anda juga bisa membelikan oleh-oleh karena Anda baru saja pergi keluar kota. Tidak perlu mahal, asalkan ikhlas dalam memberi pasti mertua akan sayang sama menantunya. Karena mertua juga butuh perhatian.
  4. Bersikap Sewajarnya. Sebagai orangtua, wajar saja kalau mertua Anda mempunyai sifat yang suka mengatur. Lebih baik kamu turuti saja apa yang mertua mau selama itu tidak bertentangan dengan hati nurani Anda. Tapi jika Anda merasa tidak nyaman, sebaiknya tolak perintah mertua dengan sopan dan beri mertua Anda penjelasan.
  5. Jangan Berbohong. Mertua atau siapapun akan marah jika dibohongi. Jadi sebaiknya jangan sekali-kali berbohong pada mertua kamu apalagi mertua kamu itu galak. Lebih baik jujur dan terbuka saja dengan mertua Anda. Pasti mertua juga akan memakluminya. Itulah lima cara menaklukan mertua yang galak. Dijamin dengan cara-cara tersebut mertua Anda tidak akan galak lagi tapi justru malah semakin sayang dengan Anda.


Sumber : CiriCara.com
[ Read More ]

Lima “Obat” Penawar Galau

GALAU adalah kata yang sangat popular akhir-akhir ini terutama dikalangan muda generasi bangsa. Semua telah terjangkiti sebuah kata yang menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Herannya banyak orang yang bangga mengatakan dirinya sedang galau. Entah itu pejabat, pegawai, buruh, pengangguran, kaya, miskin, tua, muda, pelajar ataupun santri telah latah mengkampanyekan ‘galau’ di negeri kita ini.


Keresahan akan senantiasa menghantui hidup manusia apabila pikirannya dibiarkan terombang-ambing oleh permasalahan hidup. Apalagi keyakinannya pada keberadaan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai penolong masih terjebak dalam ritual adat-istiadat semata, sehingga berhala menjadi tempat pengaduannya. Fenomena tersebut begitu jelas di depan mata kita dan terjadi pada sebagian besar umat Islam. Kesibukkan dan rutinitas menjebak mereka yang merasa ‘galau’ untuk mengambil langkah pragmatis dalam penyelesaian problema hidup.

Pada dasarnya, manusia adalah sosok makhluk yang lemah dan bergelimang dosa. Wajar jika disebut sebagai makhluk yang paling sering dilanda kecemasan, apalagi ketika dihadapkan pada permasalahan hidup. Inilah fitrah bagi setiap insan yang memiliki akal pikiran dan tidak perlu dirisaukan karena Allah Subhanahu Wata’ala telah menyiapkan penawarnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata’ala di dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat ke 28 yang artinya :

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.”

Orang yang senantiasa mengingat Allah Subhanahu Wata’ala Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakannya, tentu akan memiliki dorongan positif pada diri dan jiwanya. Karena dengan mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dalam menghadapi segala persoalan, dijamin pikirannya akan cerah dan bijak serta jiwanya diselimuti ketenangan akan datangnya bantuan Allah Subhanahu Wata’ala. Dan sudah merupakan janji Allah Subhanahu Wata’ala Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketentraman-ketentraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

Logikanya, jika pejabat ingat pada Allah Subhanahu Wata’ala maka dia akan merasa diawasi oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam menjalankan amanahnya. Dan dengan demikian, peluang berbuat curang apalagi sampai menilap hak rakyat dapat terminimalisir. Begitu juga remaja dan pemuda yang senantiasa menjalin kedekatan dengan Allah Subhanahu Wata’ala, maka kehidupannya memiliki arah pasti yang jauh dari pengaruh bisikan hedonis. Ditambah lagi rakyat secara keseluruhan menghidupkan nilai-nilai ke-Tuhan-an dalam aktivitasnya setiap saat, maka aroma religious akan mampu memberikan kedamaian pada jiwa-jiwa manusia.

Terkhusus umat Islam, jika benar-benar menjalankan dan mengindahkan semua syari’at yang telah dibawa Rasulullah, sudah barang tentu kejayaan umat peradaban akan kembali mewarnai dunia ini. Sejarah peradaban Islam telah membuktikan bahwa tidak ada istilah ‘galau’ pada umat manusia ketika aturan-aturan Allah Subhanahu Wata’ala ditegakkan di atas bumi ini. Artinya, Islam adalah ajaran yang menentang ‘galau’ karena syari’at Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.

Ayat-ayat penawar galau

  1. Ayat pertama, berserah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Kita sangat dituntut untuk memiliki semangat bekerja keras, namun apapun hasilnya harus diserahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana telah berfirman Allah Subhanahu Wata’ala yang artinya:

    فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
    وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

    “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.“ (QS: al Insyirah: 7-8).

    Dengan berserah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, kita akan melakukan apapun dengan ketenangan dan kenyamanan bathin karena ada jaminan Allah Subhanahu Wata’ala yang senantiasa memelihara ciptaan-Nya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

    وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً

    “Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq : 3).

  2. Ayat kedua, bersabar karena Allah Subhanahu Wata’ala. Bersabar disini bukan berarti menunggu dan pasrah begitu saja, sabar dalam artian menerima takdir Allah Subhanahu Wata’ala sebagai yang terbaik dan senantiasa mempersiapkan diri untuk melakukan yang terbaik pula. Allah Subhanahu Wata’ala menegaskan di dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat ke 200 yang artinya:

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

    “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, supaya kamu beruntung.”

    Dan sesungguhnya dengan bersabar Allah Subhanahu Wata’ala sedang menyertai kita. Bukankah suatu kemuliaan bagi manusia jika sang Maha Pencipta sudi menyertai hidupnya? Inilah janji Allah Subhanahu Wata’ala Allah Subhanahu Wata’ala Ta’ala dalam firman-Nya;

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٣

    “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah:153).

  3. Ayat ketiga, berteguh hati dan fikiran. Flash-back terkait makna ‘galau’ jika dipahami keresahan hati, maka kita sebagai umat Islam harus memiliki keteguhan hati dan fikiran bahwa Allah Subhanahu Wata’ala telah mengatur semesta alam ini. Jadi, tidak ada lagi kebimbangan mau jadi apa dan kemana masa depan kita, yang penting lakukanlah apa yang terbaik yang dapat dilakukan. Berikut Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

    وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

    “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah Subhanahu Wata’ala) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105)

  4. Ayat keempat, sedih dilarang Allah Subhanahu Wata’ala.

    Sebagai umat Islam, kita harus merasa beruntung dalam berbagai hal kehidupan. Karena Islam telah merangkum aturan hidup manusia hingga akhir zaman, dan tidak sepatutnya seorang hamba Allah Subhanahu Wata’ala bersedih kecuali sedih karena dosanya. Allah Subhanahu Wata’ala memotivasi kita dalam firman-Nya;

    لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا

    “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala bersama kami.” (QS. At Taubah: 40)

  5. Ayat kelima, menghadap Allah Subhanahu Wata’ala.
    Adukanlah semua permasalahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena pasti Allah Subhanahu Wata’ala mempunyai semua solusinya. Sangat wajar jika kita menemui masalah dalam menjalani kehidupan ini, namun jangan pernah mundur atau takluk pada permaslahan itu. Allah Subhanahu Wata’ala sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

    يَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

    “Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan.” (QS. Al Fatihah 5)


Dan masih banyak lagi ayat-ayat dari Allah Subhanahu Wata’ala yang mendorong umat Islam untuk tidak menjadi bagian dari orang yang mengkampanyekan ‘galau’, karena dengan berkoar-koar dirinya dalam ke-galau-an maka dia telah menurunkan derajatnya menjadi manusia yang tidak bersyukur dan enggan berfikir.

Kesimpulannya, umat Islam dilarang mengatakan ‘galau’ jika itu berimbas pada perilakunya yang kemudian menduakan Allah Subhanahu Wata’ala. Al-Quran dan As-Sunnah telah disempurnakan dalam merangkum aturan hidup manusia, sehingga tiada lagi problematika hidup jika kita bersandar pada sang pencipta kehidupan. Dan Islam pernah membuktikan dalam berabad-abad lamanya, yakni mampu memakmurkan kehidupan makhluk di jagat raya ini.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِي

“dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS . Al-Anbiya’ : 107).*/Zainal Arifin

sumber : hidayatullah.com
[ Read More ]

    Pembaca

    About Me

    Foto Saya
    wedding karawang
    Perum Taman Singaperbangsa Karawang nizamphotographer@gmail.com
    Lihat profil lengkapku